Sosialisasi Penanganan Banjir Kali Lamong, DPRD Gresik Bersama SDA DPUTR Lakukan FGD

Gresik, beritakota.net -  Dalam rangka sosialisasi penanganan dan pengendalian banjir di lahan bataran kali Lamong, pemerintah daerah melalui Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik melaksanakan Focus Group Discussion bersama  DPRD Kabupaten Gresik dari Komisi 3 dan Komisi 4, yang berlangsung di Balai Desa Morowudi Kecamatan Cerme Kabuparen Gresik, pada Kamis (10/3/2022).

Acara FGD inipun bertemakan strategi penanganan dan upaya pengendalian banjir kali Lamong di Kabupaten Gresik.


Tampak hadir Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Edy Santoso, lalu Komsatun, anggota Komisi 4 DPRD Ahmad Fauzi, Kabid SDA DPUTR Gresik Ubaidillah, perwakilan Bappeda  Gresik, Camat Cerme Umar Hasyim, Kepala Desa Morowudi M. Sholeh, perangkat desa dan masyarakat yang memiliki lahan di bataran kali Lamong.


Dalam acara ini, Kepala Bidang SDA DPUTR Gresih Ubaidillah mengungkapkan yang jelas terkait  rencana penanganan  banjir kali Lamong tetap menjadi konsentrasi pemerintah Kabupaten Gresik, untuk mengurangi banjir luapan kali Lamong. Syukur-syukur bisa menghilangkan banjir di kali lamong.


" Tentu ini, sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan oleh BBWS Bengawan Solo, bahwa penanganan banjir ini ada tahapan-tahapan. Salah satunya tahapan yakni  normalisasi yang harus kita lakukan. Dan alhamdulillah mulai tahun 2021 kemarin, sudah bisa kita lakukan normalisasi di wilayah Benjeng dan sekitarnya," tukasnya.


Alhamdulillah, dampak banjir tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Sudah ada pengurangan baik itu lama banjir maupun luasannya. Harapannya, mudah-mudahan tahun ini bisa melanjutkan normalisasi dari tahun kemarin.


Siang ini, kita melaksanakan sosialisasi di wilayah Desa Morowudi kepada masyarakat terkait rencana pengananan banjir kali lamong secara keseluruhan. Termasuk nirmalisasi di wilayah kecamatan Cerme, mudah-mudahan kegiatan normalisasi mengurangi banjir secara signifikan sehingga dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat bisa berkurang, jelasnya.


Dan strategi mengatasi banjir kali Lamong sendiri, sebenarnya sudah ada  tahapan peremcanaan detail bersama BBWS, kami sudah dikoordinasikan.  Diantaranya ada normalisasi,  ada penangulan, adanya nanti  pembuatan bosem-bosem atau tampungan tanpungan air untuk mengurangi banjir, dilakukan secara bertahap.


" Pelaksanaannya,  kita kolaborasikan antara pemerintah kabupaten, Pemprov dan pemerintah pusat melalui BBWS Bengawan Solo," tandas dia.


Sedangkan anggaran normalisasi kali lamong tahun 2022, sambung Ubaidillah direncanakan kurang lebih sebesar Rp. 5 M, untuk mengurangi banjir untuk anak kali Lamong dan Kali Lamong. Dan pelaksanaannya  diperkirakan pertengahan tahun ini, bertepatan dengan musim kemarau agar bisa maksimal penanganannya.


Wakil Komisi 3 DPRD Gresik Edy Santoso   juga menambahkan bahwa pelaksanaan kegiatan penanganan banjir kali lamong di wilayah Cerme didahulukan karena banyak tanah negara. Hal ini sesuai visi misi pemerintahan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, dimana program   penanganan  banjir kali Lamong  menjadi skala prioritas. 


Senada Komsatun mengatakan saat ini kita melaksanakan dan melanjutkan program dari pemerintah Kabupaten Gresik, untuk menormalisasi kali lamong sebagai langkah penanganan dan upaya pengendalian banjir di kali Lamong.


" Tentu ini sudah progres tahun 2022, kita tinggal melanjutkan. Kemarin sudah dilaksanakan di wilayah kecamatan terdampak mulai Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Menganti sampai Kebomas ," katanya.


Lebih lanjut Komsatun menegaskan kita di DPRD yang ada hubungannya dengan anggaran. Anggaran sudah disiapkan tinggal pelaksanaan. Sebelum pelaksanaan kita perlu sosialisasi kepada masyarakat. Dan yang diundang adalah masyarakat yang punya lahan di bantaran kali Lamong.


Ketika pelaksanaan normalisasi akan mendatangkan alat berat, sehingga tidak menimbulkan pro dan kontra. Dalam pelaksanaannya nanti harus ada perangkat desa untuk mengarahkan di mana letaknya dan teknik-teknik dari dinas terkait. (Yan)