Aliansi LSM dan Mahasiswa Demo PDAM, Tuntut Audit Lembaga Independen dan Berikan Rapor Jembreet

Gresik, beritakota.net -- Aliansi Mahasiswa dan LSM se Kabupaten Gresik menggelar demo besar-besaran di Pendopo Bupati dan kantor DPRD setempat, Senin (18/10/2021), mereka selain menuntut perbaikan pelayanan PDAM, juga segera audit keuangan penyertaan modal 25 milyat dari APBD 2020-2021. 

Massa berteriak tuntut Bupati dan DPRD Gresik untuk audit PDAM secara independen, mereka juga mendesak save PDAM dari korupsi. (beritakota.net) 

Massa gabungan LSM dan Mahasiswa ini berteriak yel yel protes kinerja PDAM yang sekarang berganti mama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Giri Tirta. Perusahaan yang disusui APBD itu dianggap tak kunjung jelas penyelesaian, terutama terkait pelayanan dan laporan audit sampai saat ini belum diketahui jluntrungnya. 


Gabungan aktivis dari LSM, mahasiswa dan organisasi buruh dari aliansi tergabung dalam GERAK (Gerakan Air untuk Rakyat), yaitu terdiri dari Gerakan Penolak Lupa (GEPAL), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI), Paguyuban Pramuniaga Alun-alun Gresik (PPAG), dan Aliansi Pemuda Duduk Sampeyan (APD). 


Unjuk rasa dimulai dari depan Pendopo Bupati Gresik, orator aksi bergantian berorasi menyampaikan tuntutan mereka sembari berjalan kaki menuju Kantor DPRD Gresik. Selain itu, masa aksi juga membawa spanduk besar berisi tujuh tuntutan, diantaranya tolak dan batalkan Peraturan Daerah (Perda) penyertaan modal untuk Perumda Giri Tirta, Mengusut tuntas indikasi penyalahgunaan penyertaan modal 25 Miliar dari APBD 2019.


Perwakilan pendemo serahkan Rapor Merah PDAM kepada Ketua DPRD Gresik, H. Much Abdul Qodir. Mereka tidak ingin PDAM terus mengalami Jembreet karena permasalahan pelik didalamnya seperti benang kusut harus ada penyelesaian konkret. (beritakota.net) 

Selanjutnya melakukan audit independen di tubuh Perumda Giri Tirta, Turunkan tarif dasar air dan subsidi air untuk rakyat, usut tuntas indikasi korupsi di Perumda Giri Tirta yang telah dilakukan penyelidikan awal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), prioritaskan layanan air untuk rakyat, bukan hanya untuk industri dan kalangan tertentu. Kemudian ganti seluruh jajaran direksi di Perumda Giri Tirta karena terbukti gagal memenuhi kebutuhan air untuk rakyat.


"Air adalah kebutuhan pokok kehidupan, setiap hari masyarakat membutuhkan air untuk minum, mencuci, dan lainnya, tetapi pelayanan PDAM selaku perusahaan distribusi air sampai  sekarang belum menunjukkan kinerja yang baik, malah justru kondisi itu tidak sebanding dengan distribusi air ke perusahaan yang selalu lancar, padahal kebutuhan air setiap harinya lebih banyak," ungkap Koordinator Aksi, Syafiuddin dalam orasinya.


Selama hampir satu jam lamanya melakukan orasi, perwakilan masa aksi kemudian dipersilahkan masuk ke Kantor DPRD Gresik untuk menyampaikan tuntutan mereka. Hasilnya, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir didampingi beberapa Anggota Komisi II DPRD Gresik saat menemui masa aksi sepakat memenuhi tuntutan. Perwakilan massa aksi juga menyerahkan catatan raport merah kinerja PDAM Giri Tirta Gresik kepada Ketua DPRD Gresik.


"Kami menerima seluruh aspirasi, karena pada intinya semua menuju perbaikan pelayanan dasar air bersih untuk masyarakat oleh Perumda Giri Tirta. Oleh karena itu, kami sepakat perubahan penyertaan modal PDAM Gresik, sebab penyertaan modal tidak mutlak dari APBD, tetapi bisa juga dari hibah pemerintah pusat," tegas Ketua DPRD Gresik, H. Much Abdul Qodir.


Tak hanya itu, Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir bersama beberapa Anggota Komisi II DPRD juga menandatangani Petisi pergantian seluruh jajaran petinggi PDAM Giri Tirta Gresik.

Aksi dan audiensi berlangsung lancar dengan pengawalan ketat jajaran Polri. Setelah itu, massa aksi melanjutkan unjukrasa ke Kantor PDAM Giri Tirta Gresik untuk menyerahkan catatan Rapor Merah kepada Direktur Umum (Dirut) PDAM Gresik. Masa aksi juga melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Pemkab Gresik. Rf/yan