Berburu Tangkap Tikus Berhadiah, Pemdes Gredek dan Gapoktan Gandeng CBG

Gresik (beritakota.net) - Memasuki musim tanam sebanyak 70 penembak jitu (sniper) diterjunkan, untuk membasmi hama tikus di areal persawahan Desa Gredek Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik, Sabtu (30/10/2021) malam, hal ini karena dianggap meresahkan warga lantaran sering memakan padi, sebelum musim tanam para penembak tersebut didatangkan dari Bediler atau Sniper yang tergabung di Community Bediler Gresik (CBG).



Para Bediler berburu tikus ini diikuti lebih dari 14 kelompok (tiap kelompok minimal 5 orang). Mereka berburu tikus di persawahan desa setempat.


Saat ditemui disela - sela kegiatan Kepala Desa (Kades) Gredek M. Bahrul Ghofar menuturkan memasuki musim tanam Pemerintahan Desa (Pemdes ) Gredek besama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), bekerjasama dengan tim CBG dalam hal untuk meminimalisir hama tikus yang berada di persawahan Desa Gredek.


Dengan adanya Bediler ini, agar kemudian nantinya di musim tanam tiba. Kerusakan padi yang disebabkan hama tikus itu bisa fiminimalisir. Ini adalah salah satu bentuk usaha dalam pembasmian hama tikus.


"Insyaallah kegiatan ini kita lakukan setiap tahun. Salah satu bentuk ikhtiar kita selain  dari  CBG, kami juga melakukan ukhtiar dalam bentuk program pendirian rumah burung hantu yang bertujuan untuk mengembalikan rantai makanan secara alamiah," ujarnya. 


Selain itu lanjut Ghofar, tidak hanya berhenti sampai disitu pihaknya juga melakukan ini sebagai ikhtiar tambahan, sehingga pada musim panen bisa melimpah. 


"Bila nantinya hama tikus ini belum bisa dikendalikan atau dibasmi kedepan kita akan terus berinovasi dan mencari solusi yang lainnya dalam hal penanganan hama tikus," lanjutnya. 


Hama tikus ini menjadi momok bagi para petani di Desa Gredek. Saat musim tanam sebelumnya, tanaman padi petani setempat banyak yang puso akibat serangan tikus, sehingga produksinya menurun.


Bagi Ghofar cara itu lebih aman dan efektif, karena selama ini para petani sering menggunakan kawat listrik untuk jebakan tikus. Daripada memasang jebakan tikus beraliran listrik yang mana nantinya berakibat fatal bisa - bisa merenggut korban, untuk itu kita datangkan Bediler. 


Lebih jauh ia menerangkan dimana sebagai bentuk komitmen terkait aliran listrik yang  berada di sawah sudah menerbitkan PERDes, dimana area persawahan yang sudah berdiri rumah burung hantu untuk meniadakan aliran listrik di sawah.


"Guna memotivasi semangat peserta, kami juga menyiapkan hadiah bagi peserta yang mampu mengumpulkan tikus paling banyak," lanjutnya. 



Perburuan tikus ini mengundang gelak tawa masyarakat. Sebab puluhan Bediler atau Sniper turun ke sawah dan memeriksa setiap lubang di pematang. Mereka juga mengobrak-abrik semak belukar yang diduga menjadi sarang tikus. Alhasil begitu melihat kepala tikus maka selongsong peluru langsung menembus kepala dan akhirnya mati.  


" Bangkai - bangkai tikus itu kemudian dikumpulkan untuk dikubur," tambahnya.


Sementara itu Ketua CBG M. Muslik di dampingi Bendahara Irawan Edi, keduanya menambahkan pemusnahan hama tikus itu untuk membantu petani dalam meningkatkan hasil panen. Kegiatan pemusnahan itu sebagai bentuk bakti sosial kepada masyarakat khususnya para petani yang lahannya diserang hama tikus. 


"Kami yang tergabung di CBG, dan kebetulan disini kami ada permintaan dari petani atau Pemdes Gredek. Kami sangat merasa senang bisa berpartisipasi untuk bisa mengurangi hama tikus," ujarnya. 


Ia menyebut, dalam perburuan tersebut yang butuh waktu 2 jam, total lebih dari 730 ekor tikus ditembak mati. Yang bisa dibawah dan yang tidak bisa dibawah kena dan masuk ke lubang kembali itu ada sekitar tiga kali lipatnya. 


Sementara untuk perolehan tikus terbanyak Juara 1 mendapatkan uang Rp.500 ribu, Juara 2 Rp. 400 ribu, juara ke 3 Rp. 300 ribu sedangkan di juara harapan 1 250 ribu,  Juara harapan 2 Rp. 200 ribu, dan Juara harapan  3 Rp. 150 ribu. Tambahnya. (dio/yan)