Ketua LPB Berikan Masukan Bupati Gresik Benahi Mental Birokrasi

Gresik (beritakota.net) - Ketua LSM LPB (Lembaga Pemantau Birokrasi) Novantoro  berikan masukan kepada Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, agar bisa membenahi mental moral birokrasi, hal ini disampaikan Novantoro saat diundang Rapat Forkopimda Dalam Rangka Pelaksanaan Retribusi Parkir di lantai 4 Kantor Bupati Jl.Wahidin Sudirohusodo Gresik, Rabu (27/10/2021).

POSE: Ketua LPB Novantoro bersama Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani seusai Rapat Forkopimda Dalam Rangka Pelaksanaan Retribusi Parkir di lantai 4 Kantor Bupati Jl. Wahidin Sudiro Husodo. (beritakota.net) 

"Pak Bupati kami dari LPB memberi masukan untuk bisa benahi mental moral birokrasi, kalau ingin berhasil Gresik Baru karena sebanyak apapun membuat Perbub atau Perda, maka percuma selama mereka tidak bisa memperbaiki mental cara kerja birokrasinya," ujar Novantoro.


Menurut Novantoro setiap pergantian bupati pasti membuat peraturan Perbup atau Perda baru, namun prakteknya justru jalan di tempat karena kurang terlaksana dengan baik. 


"Kami minta Pak Bupati untuk lebih fokus membenahi mental birokrasi, sehingga sesuai jargon Gresik Baru itu Perubahan maka yang perlu diperbaiki benahi mental birokrasinya bukan banyak membuat Perbup atau Perda, jadi bagaimana mereka bisa konsisten melaksanakan dengan peraturan yang sudah ada itu", lanjutnya.


Dicontohkan Novantoro misalnya dengan retribusi parkir yang dikelola Pemkab Gresik dalam hal ini Dinas Perhubungan sudah bagus mengalami kenaikan PAD, padahal baru dijabat Tursilowanto Hariogi sebagai Kadisnya maka bila pengelolaan parkir dipihak ke-tiga-kan perlu dipertimbangkan kembali, sehingga cukup dengan cara lebih ditingkatkan lagi kinerjanya pengelolaan parkir untuk terus bisa maju naik PAD-nya.


"Kenaikan PAD parkir saat ini sudah bagus perlu ditingkatkan karena mental kerja birokrasi di Perhubungan itu sentuhan dingin tangan Pak Kadis Tursilo, tapi OPD lainnya gimana ini yang perlu diperbaiki tingkatkan kinerjanya supaya bisa penuhi sesuai target PAD masing-masing OPD," lanjutnya.


Dikatakan Novantoro bila parkir ditangani pihak ketiga dengan managemen baru (digitalisasi parkir) dikhawatirkan, bisa menjadikan masalah baru nantinya menyangkut tenaga kerjanya di lapangan yang mengurusi parkir, juga hanya menguntungkan pengusaha tertentu apalagi dalam pengelolaan parkir pihak ketiga itu bila tidak melalui lelang.


Sementara Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani menjelaskan dalam kesempatan itu akan menjadikan catatan masukan dari LSM tidak hanya LPB, tapi juga LSM lainnya yang turut diundang berikan masukan ke Pemkab Gresik untuk bersama sama majukan Gresik Baru terutama menyakut peningkatan PAD sektor parkir.


"Terima kasih masukan semuanya akan menjadi catatan untuk bersama sama membangun majukan Gresik," ujarnya.


Terkait pengelolaan parkir, Gus Yani sapaan Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani ingin agar ada perubahan sistem pembayaran non tunai segera diterapkan, tetapi harus disosialisasikan Pemkab Gresik sebelum diterapkan kepada masyarakat.


“Sistem pembayaran cashless terus kita (Pemkab) Gresik upayakan guna memudahkan masyarakat," ujarnya.


Dilanjutkan Gus Yani, dari system cashless memudahkan dua hal, yaitu dalam melakukan pembayaran dengan simpel dan Pemkab Gresik melalui Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik.


"Maka digitalisasi parkir melalui pembayaran cashless ini juga untuk memantau berapa sebenarnya PAD yang masuk atau diterima dari sektor parkir,” imbuhnya.


Mantan Ketua DPRD Gresik ini menegaskan bila diberlakukan digitalisasi parkir, sama sekali tanpa mengurangi lapangan pekerjaan. 


“Para juru parkir yang ada di Gresik juga kita pikirkan nantinya, jadi digitalisasi parkir tidak mengurangi lapangan pekerjaan,” tandasnya. Yan