Ditanya Penyidik Kenapa Datang, Ketua BK Dewan Menjawab Itu Karena Konten Soal Kehadiran di Pernikahan Manusia dan Kambing

Gresik, beritakota.net | Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Gresik, Muhammad Nashir akhirnya dipanggil penyidik Satreskrim Polres Gresik untuk diperiksa sebagai saksi, terkait keberadaannya pada pernikahan manusia dengan kambing yang viral di jagad maya. 

Dengan mengenakan blangkon dan jaket warna biru, Politisi Partai NasDem ini keluar dari ruang Reskrim Polres Gresik sekitar pukul 11.30 WIB.


Nashir diperiksa sebagai saksi kurang lebih 3 jam beserta sejumlah saksi lainnya sejak pukul 09.00 WIB.


"Cuma ditanya kenapa kok datang, karena itu konten," ucap Nashir saat ditanya awak media, Senin (13/6). 


Disinggung mengenai berapa pertanyaan, politisi asal Menganti ini menjawab singkat saat ditemui awak media di lorong Mapolres Gresik. 


"Pertanyaannya kenapa kok datang, pertanyaannya biasa-biasa saja, masih banyak yang dipanggil," ucapnya dengan wajah sedikit tegang dan langsung bergegas meninggalkan awak media.


Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak belasan saksi diperiksa dalam kasus pernikahan manusia dengan domba. 


Pernikahan nyeleneh tersebut digelar di Pesanggrahan Ki Ageng, Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur milik Sekretaris Komisi IV DPRD Gresik, Nur Hudi Didin Arianto pada Minggu (5/6/2022) lalu.


Selain terpantau hadir dalam pernikahan, dalam video yang viral tersebut Muhammad Nashir terlihat memberikan ucapan selamat kepada kedua mempelai, baik kepada Saiful Arif maupun kepada kambing. 


Terkait pernikahan yang menggemparkan kota santri ini, MUI Gresik telah mengeluarkan sikap, bahwa pernikahan manusia dengan domba adalah penodaan atau penistaan agama.


Empat orang yang terlibat, yakni Nur Hudi Didin Arianto selaku pemilik pesanggrahan, Syaiful Arif mempelai pria, Sutrisno Krisna  penghulu dan Arif selaku pemilik konten Sanggar Cipta Alam (SCA) langsung diminta bertaubat nasuha dan mengucapkan kalimat syahadat. 


Sekitar pukul 13.00 WIB, puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Jogodalu juga menggelar aksi dan menuntut pembubaran pesanggrahan. (Yan)