Ngenes Hidup Sebatang Kara Pensiunan Dinas Kesehatan Gresik Sudah Tidak Menerima Dana Pensiunan

Gresik, beritakota.net | Miris hidup sebatang kara pensiunan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Ida Hadji (71) warga RT. 4 RW. 1 Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik, tidak menerima pensiunan selama tiga tahun.

Hal itu diungkapkan dia saat mendatangi Kantor Balai Desa Pandanan, dan ditemui langsung oleh Kepala Desa (Kades) Pandanan Suryadi, S.Sos, Selasa (31/5/2022) siang.


Kepada kades dia menceritakan," Sejak tahun 2007 menjadi pensiunan, namun  mengapa sejak 2019 tidak cair. Jadi dari 2019 sampai sekarang itu terhitung tiga tahun.


"Saya sudah tidak menerima uang pensiun, " katanya dengan mata berkaca kaca.


Diakui Ida Hadji dulu sempat pernah mengambil uang pensiunan tersebut namun sempat ditolak, karena dari pihak Taspen berkata KTPnya masih lama. 


"Semoga dengan bantuan Pak Kades uang pensiunan saya bisa keluar semua," lanjutnya berharap. 


Kedepan dia agar nantinya dari pihak Taspen bisa mencairkan lagi seperti dulu. Sebab uang tersebut bisa buat kebutuhan hidup.


Kalau uang pensiunan tersebut cair, dia berjanji bahwa tumpukan barang - barang bekas yang berada di dalam rumah akan dibersihkan, semua akan  dukeluarkan dari rumahnya janjinya kepada kades. 


"Perlu diketahui, uang pensiunan yang semestinya sebulan senilai Rp. 2.500,000. Kalau di kali tiga tahun sekitar 90 juta," tambahnya. 


Sementara ditempat yang sama Kades Pandanan sekaligus Ketua AKD Kecamatan Duduksampeyan Suryadi, D.Sos menuturkan," Dia adalah warganya yang sebatang kara, dimana dulunya ia seorang PNS yang berdinas di Dinas Kesehatan. 


" Disamping itu hampir tiga tahun ini beliaunya tidak menerima pensiunan. Sempat kita telpon ke Taspen Surabaya. Dan kami di suruh akan melampirkan apapun yang di minta, namun yang dimiliki sebatas KTP dan Kartu Keluarga (KK), sehingga dari pihak Taspen kurang bisa menerima, sehingga sulit bagi kami untuk mencairkan dana pensiun itu. Dari situ putuslah hubungan kami dengan pihak Taspen sampai sekarang, dan pensiunan itu tidak bisa dicairkan," ungkap Kades. 


Lebih jauh Suryadi, Mungkin seharusnya dari pihak Taspen mempunyai update terbaru. Namun yang bersangkutan memang orang yang sudah layak mendapatkan pensiunan dan sudah turun setiap bulannya sudah turun. Dan apabila tidak turun mestinya Taspen itu seharusnya Mengkroscek kenapa tidak turun, apakah orang itu meninggal apakah orang itu hilang dan sebagainya. 


"Bayangkan saja, ketika awalnya bisa dicairkan, tapi mengapa sampai tiga tahun tidak turun, pasti ada sesuatu. Kasihan dia sebatang kara, "terangnya dengan nada kesal.


"Saya terakhir berkomunikasi dengan Taspen itu sekitar satu bulan yang lalu, namun saya tidak bisa memenuhi karena yang mereka (Ida Haji) punya adalah KTP dan KKT,". (dio/yan)