Program 'Gertak Dosa' Pemdes Pegundan Gresik, Didik Anak Donasi Sampah Sejak Dini

Gresik, beritakota.net | Program Gerakan Serentak Donasi Sampah atau disingkat ‘Gertak Dosa' yang digagas Pemerintah Desa (Pemdes) Pegundan, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik berhasil menggugah kesadaran masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Bahkan mendidik anak untuk mengelola dan mendonasikan sampah sejak usia dini. 


Seluruh warga turut andil mendonasikan sampah non organik pada hari-hari tertentu, mulai ibu-ibu hingga anak-anak. Mereka mengumpulkan kardus ataukertas, botol bekas, gelas minuman, ember, besi atau kaleng dan barang rongsokan yang sudah tidak terpakai. Barang-barang itu dikemas sedemikian rupa kemudian dibawa ke Tempat Pengolahan Sampah Reuse Resuce dan Recycle (TPS 3R) milik desa. 


Kepala Desa (Kades) Pegundan Muhammad Wafi' mengatakan, program donasi sampah yang dinamai Gertak Dosa ini sudah berjalan sejak tahun 2022. Disamping menggugah kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, program ini juga memberikan edukasi kepada anak-anak agar membiasakan hidup bersih sejak dini. 


“Program ini menyasar khususnya pada anak-anak usia belajar (PAUD,SD/MI) dengan tujuan menanamkan kesadaran sejak usia dini dengan mendonasikan sampah,” ujarnya.


Sampah-sampah hasil donasi itu, lanjut Wafi, kemudian dijual dan hasil penjualan dibuat untuk infaq serta beragam kegiatan sosial. Program pengelolaan donasi sampah ini ditangani oleh Tim Pendukung Penanganan Sampah Desa. 


“Sampah hasil donasi dijual dan hasil penjualan di masukkan infaq maupun kegiatan sosial. Jadi masyarakat khususnya ibu-ibu dan anak-anak di desa sangat bersemangat menjalankan program ini, karena ada nilai sedekah dari sampah-sampah yang mereka donasikan,” terang dia. 


Sementara itu, Ketua Tim Pendukung Penanganan Sampah Desa Ainul Yaqin mengaku bersyukur semenjak ada pertama ini, kesadaran masyarakat Desa Pegundan akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan semakin meningkat. Bahkan, jumlah sampah buangan yang ada di TPS desa berkurang drastis. 


“Dengan adanya program itu, jumlah sampah buangan di TPS berkurang sekitar 30 persen. Ini menunjukkan bahwa kesadaran warga meningkat,” terang dia. 


Lebih lanjut, pria yang menjabat Sekretaris Desa (Sekdes) ini menerangkan bahwa program ini juga menjadi sarana orang tua untuk memberikan pembelajaran sejak dini kepada anak-anak untuk hidup bersih dan terbiasa tidak membuang sampah sembarangan, serta saling berbagi kepada sesama, salah satunya dengan berdonasi sampah. 


“Karena anak-anak belum tentu bisa menyiapkan donasinya, pasti orang tuanya secara tidak langsung orang dewasa (orang tua) juga turut andil dalam penanganan sampah,” jelasnya.


Atas keberhasilan ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Pegundan berencana membawa program tersebut dalam ajang lomba kreatif tentang lingkungan bertajuk ‘Wujudkan Zero Waste City'. (Rifqi/ADV)