Ciptakan Kerukunan dan Lestarikan Budaya, Pemdes Semampir – Cerme Gresik, Adakan Sedekah Bumi dan Pagelaran Wayang Kulit

Kepala Desa Semampir, Kecamatan Cerme Achmad Syahid, S.Pd, bersama perangkat Desa berfoto bersama di panggung wayang kulit, Sabtu 23 September 2023. (SGK/beritakota.net) 
Gresik, beritakota.net | Pemerintah Desa Semampir  Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik terus melestarikan seni dan budaya di Desa. Hal itu dilakukan dengan menggelar kegiatan tasyakuran sedekah bumi dan menggelar pentas seni wayang kulit. 


Kepala Desa Semampir, Kecamatan Cerme Achmad Syahid, S.Pd, mengatakan, kegiatan sedekah bumi dan pagelaran wayang kulit akan terus dilestarikan setiap tahun, sehingga dapat dikenang oleh masyarakat dan generasi muda.  


“Tasyakuran dan sedekah bumi ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun dilaksanakan di Desa Semampir. Acara ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Syahid, Rabu (27/12/2023). 


Dari kegiatan tersebut, Syahid berharap, masyarakat Desa Semampir dapat hidup rukun dan damai, serta dijauhkan dari segala macam musibah. Kegiatan sudah dimusyawarahkan oleh warga dan dibentuk panitia,” imbuhnya. 


Menurut Syahid sedekah bumi merupakan simbol dari wujud syukur atas rejeki yang melimpah di desa Semampir. Acara ini dihadiri oleh Muspika Kecamatan Cerme dan dimeriahkan dengan pegelaran wayang kulit. 


Sedekah bumi tahun ini yang diadakan pada Sabtu 23 September 2023 penuh antusias warga dan tetap saling gotong – royong dengan membuat tumpeng bersama-sama.


“Pertama tama kita ucapkan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rejeki dan kesehatan, mudah – mudahan kita selalu diberi tambah rejeki yang melimpah oleh Allah. Mudah-mudahan Pemdes dan Panitia diberi kekuatan dan rejekinya  yang melimpah oleh Allah dan diberi kesehatan, ilmu yang barokah dan keluarga yang samawa,” tuturnya. 


Menurut Syahid, kegiatan sedekah bumi dan pagelaran wayang kulit merupakan kegiatan yang melestarikan tradisi orang tua yang terdahulu, sehingga masyarakat tetap rukun dan memahmi budaya melalui pertunjukan wayang kulit. 


“Kita akan berusaha untuk melestarikan kegiatan ini, sehingga anak cucu kita bisa melestarikan budaya gotong royong dan memahami pengetahuan yang ada dalam pesan wayang kulit, sebab lakon dalam wayang kulit tersebut yaitu Syeh Subakir ke Tanah Jawa,” tuturnya. (adv).