Gatot Sutantra: Kita Butuh Presiden Bermartabat "Amin" Bukan Antek Asing

 

Surabaya, beritakota.net | Gatot Sutantra Wisnumurti, S.H caleg Partai Nasdem DPRD Jatim dapil 1 kota Surabaya optimis pasangan Amin (Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar) No. 1 menang telak di Surabaya, pasalnya calon presiden dan wakil presiden yang diusung partainya itu menarik simpatik hati rakyat, selain visi misi kebangsaan jelas juga figur cerdas dan bisa membawa perubahan bangsa Indonesia kedepan yang lebih baik. 


"Dari debat capres kemarin publik sudah tahu figur Capres No. 1 sangat menguasai materi dan cara penyampaian juga tegas berbasis data dan tidak emosional", ujar Gatot Sutantra menjawab pertanyaan sejumlah media terkait peluang kemenangan pasangan Amin, Senin (15/1/2024). 


Mantan aktivis yang melanglang buana Anggota DPRD Jatim pemilu 2014 ini melanjutkan Indonesia kedepan butuh Presiden yang bermartabat, yaitu yang bisa membawa perubahan signifikan dengan mengedepankan nasionalisme dan benar-benar sesuai harapan rakyat. 


"Pasangan Amin punya visi dan misi melakukan perubahan, terutama terkait kesejahteraan ekonomi rakyat bahwa selama ini kekayaan bangsa dikeruk untuk kepentingan asing, maka Amin berkomitmen Indonesia harus bermartabat mandari dan sejahtera, jangan ada lagi aset aset negara dijual ke tantan asing", terangnya. 


Gatot Sutantra memang punya rasa nasionalisme tinggi. Dia tak segan-segan melabrak siapa saja yang menyinggung harga diri bangsa. siap bertaruh nyawa. Dia paling depan berteriak kala melihat penguasa zalim atau sewenang-wenang.


Hal ini karena Gatot Sutantra terngiang petuah bapaknya, Gatot Subandi (almarhum), purnawirawan pembantu letnan satu (peltu) tni-aD, selalu terdengar di telinganya. ’’Harga diri bangsa harus dijaga. sebagai anak bangsa kita harus punya harga diri. Biar melarat harus punya harga diri. Jangan sampai mengemis. Utamanya pada negara asing,’’ ujarnya. 


Pengalaman Gatot Sutantra sebagai mahasiswa atau ketika bergabung dengan organisasi-organisasi kepemudaan, Gatot lebih banyak menempuh jalur dialog, orasi, dan demonstrasi. Suaranya yang berat, lantang, dan kadang meledak-ledak merupakan paduan yang pas bagi Gatot sebagai komandan atau koordinator lapangan (korlap).


Gatot Sutantra bukan hanya dikenal karena orasi jalanannya. Dia juga aktivis sejak mahasiswa. Pernah menjabat wakil ketua Senat Mahasiswa FH Unair (1982–1984). Dia juga aktif di beberapa organisasi pemuda. Misalnya, sebagai wakil ketua Generasi Muda (GM) Kosgoro Surabaya 1980–1986, wakil ketua Pemuda Pancasila 1994, Wakil Ketua PD XIII FKPPI 1984 sampai sekarang. Juga wakil ketua Dan Satgas FKPPI Pusat, dan masih banyak organisasi kepemudaan lain yang digelutinya.


Di jalanan dan organisasi-organisasi itulah Gatot belajar politik. Pada pemilu legislatif 2014 Gatot terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur. Namun, dia sedikit sedih karena ayah yang dicintainya tak sempat melihat Gatot duduk di kursi DPRD Jatim. Gatot subandi yang meninggal dunia pada 2006 lebih sering melihat Gatot berorasi di jalanan atau memimpin demonstrasi.


Sebagai anak tentara, Gatot tidak dibesarkan dalam keluarga berkecukupan. Anak keempat dari delapan bersaudara itu sudah bekerja sebagai loper koran sejak SD. Sebelum berangkat ke sekolah dia sempatkan menitipkan kue (ote-ote) bikinan ibunya kepada penjual makanan. Setelah beranjak remaja, Gatot ngenger kepada kakak ibunya sampai kuliah di FH Unair.


Kini, Gatot Sutantra mencalonkan kembali anggota DPRD Jatim dari Partai Nasdem. Pengalaman Gatot Sutantra menjadi anggota dewan yang membidangi keuangan, bila kelak mendapat kepercayaan rakyat dan terpilih akan lebih melanjutkan konsentrasi pada masalah pendidikan dan kesehatan. Dasarnya, jika pinter dan fisik sehat, seseorang tak akan mudah dibodohi. sebab, pada umumnya yang menjadi korban adalah orang-orang bodoh. "Makanya pada Pilpres dan Pileg nanti jangan sampat rakyat dibodohi, pilih pasangan Amin yang mencerdaskan bangsa, Indonesia pasti berubah yang lebih baik", tegasnya. ian