Kegiatan kolaborasi antara Komunitas Wartawan Gresik (KWG) dan DPRD Gresik ini dihadiri oleh Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, perwakilan legislatif, para pimpinan (OPD) terkait seperti Kepala Dinas Tenaga Kerja Zainul Arifin serta perwakilan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) serta BPPKAD Gresik.
Tampak hadir juga HIPMI Gresik, sejumlah Kepala Desa, pengusaha hingga masyarakat umum.
Syahrul menyampaikan bahwa dialog yang diadakan KWG bisa menjadi rumusan kebijakan untuk diterapkan Pemerintah Kabupaten Gresik saat ini.
“Rumusan kebijakan dasarnya dari diskusi. Kemudian kita sandingkan dengan peraturan-peraturan yang ada dan diimplementasikan,” kata Syahrul.
Pemuda asal Desa Tanggulrejo Manyar ini mencontohkan membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) itu tak bisa dilepaskan dari masukan berbagai pihak.
“Karena anggaran dan kegiatan yang kita lakukan selama 5 tahun bakal dituangkan dalam RPJMD,” ujarnya.
Syahrul menyebut saat ini banyak investasi masuk di Kabupaten Gresik. Namun disaat bersamaan ada gelombang phk. Untuk itu, perlu kolaborasi semua pihak demi memajukan semua sektor. Termasuk dari UMKM.
“Kita dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan berkolaborasi dengan instansi manapun untuk mengelola aset. Misalnya asetnya Semen Gresik yang belum dimanfaatkan. Itu kalau bisa dikelola tentu luar biasa,” terangnya.
Plt Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif menjelaskan bahwa berbagai upaya sudah dilakukan Pemkab Gresik untuk meningkatkan PAD dan mengurangi pengangguran. Misalnya menjembatani perusahaan dengan pencari kerja melalui Aplikasi Gresik Kerja.
“Kemarin kami mengadakan ReDinaker di mall. Dari 281 lowongan tersedia, ada 600 orang yang sudah mendaftar di Gresik Kerja dipanggil untuk wawancara namun saat kegiatan yang hadir hanya 190 orang,” ungkap dr. Alif.
Hal ini, lanjut dr. Alif, yang menjadi problem. Disisi lain banyak perusahaan di Gresik yang padat modal. Untuk itu, pihaknya tak hanya berfokus pada pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan saja, tetapi juga melatih angkatan kerja untuk jadi enterpreneur baru.
“Nanti kami adakan pelatihan pertanian dan peternakan sehingga usai kegiatan bisa langsung membuat hidroponik melon maupun lainnya,” ucapnya.
“Tentu kami terbuka atas masukan semua pihak demi mewujudkan Gresik lebih baik,” pungkasnya. (*/ian)