Gresik, beritakota.net | Ketua Komisi IV DPRD Gresik Muchammad Zaifuddin mendukung rencana pengalihan fungsi Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi Migran Center, untuk perkuat perlindungan bagi pekerja migran asal Gresik.
Hal ini disampaikan dalam rapat kerja antara Komisi IV DPRD dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik, Selasa (22/7/2025) membahas perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2025.
"DPRD Gresik sangat mendukung sebagai upaya melakukan perlindungan pekerja imigran asal Gresik, karena selama ini kita punya BLK tapi kurang optimal fungsinya, Maka itu akan dialihfungsikan sebagai Migran Center,” ujar Zaifuddin.
Menurut Zaifuddin, bahwa BLK yang ada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga DPRD Gresik mendorong agar aset tersebut difungsikan kembali untuk melayani kebutuhan pekerja migran.
Disebutkan dalam pembahasan perubahan PPAS 2025 mencakup tambahan anggaran sekitar Rp 600 juta dari APBD Gresik. Dana ini akan digunakan untuk mendukung sejumlah program strategis Disnaker, seperti penguatan Unit Reaksi Cepat (URC) pengawasan ketenagakerjaan dan pembangunan ruangan Migran Center.
“Anggaran sekitar Rp 600 juta itu untuk URC, ruangan Migran Center, dan program lainnya,” tambahnya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen DPRD dan Pemkab Gresik dalam memperkuat layanan ketenagakerjaan, terutama untuk mencegah terjadinya tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Kami ingin pekerja migran asal Gresik punya kompetensi dan terlindungi, maka jangan sampai jadi korban TPPO,” ujarnya.
Rencana pengalihan fungsi BLK menjadi Migrain Center oleh Pemkab Gresik dalam hal ini Disnaker setempat sebagai salah satu solusi, yaitu melindungi pekerja imigran Gresik yang turut menjadi penopang tumbuhnya perekonomian secara nasional, juga berkontribusi secara konkret bagi pendapatam negara dan produktivitas ekonomi, melalui tingginya remitansi atau pendapatan yang dikirimkan ke dalam negeri.
Remitansi tersebut tak hanya mampu memberi manfaat finansial bagi kesejahteraan keluarga pekerja, namun juga berperan sebagai katalisator dalam meningkatkan devisa negara, maka dengan demikian keberadaan mereka harus dilindungi sehingga diharapkan pendirian Migran Center itu nantinya akan sangat bermanfaat dan patut didukung semua stakeholder yang ada di Kabupaten Gresik. (ian)