Ia juga dengan menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para pendonor sukarela yang selama puluhan tahun menjaga ketersediaan darah untuk masyarakat.
Bupati Yani juga menegaskan bahwa donor darah bukan hanya tindakan kemanusiaan, tetapi juga membawa manfaat kesehatan yang nyata bagi pendonornya.
“Pemerintah Kabupaten Gresik mengucapkan terima kasih bagi semua pendonor, bahkan yang sudah 50 kali, 75 kali donor. Tolong sampaikan kepada masyarakat bahwa donor darah ini juga membuat badan sehat,” ujar Bupati Yani.
Kepada para anggota PMR yang hadir, ia berpesan agar terus menjaga semangat dalam PMI.
“Adik-adik PMR, teruslah bersemangat. Mudah-mudahan kalian bisa terus ikut berjuang di PMI," tegasnya.
Di hadapan jajaran PMI dan para relawan, Bupati Yani turut memberikan dorongan khusus kepada PMI Kabupaten Gresik untuk terus bergerak maju pada tahun 2026. Ia mengingatkan bahwa tahun depan akan terjadi penyesuaian besaran dana hibah akibat pemotongan Transfer ke Daerah (TKD), namun ia berharap PMI tetap bisa menjaga kinerjanya dan memperkuat profesionalisme.
“Tahun depan ada penyesuaian anggaran akibat pemotongan TKD. Tetapi saya berharap PMI tetap kuat, tetap tumbuh, tetap melayani. Kita hadapi bersama, dan pemerintah daerah akan tetap mendukung semampunya,” tegas Bupati Yani.
Dalam sambutannya, Ketua PMI Kabupaten Gresik, Achmad Nadlir, menjelaskan bahwa kegiatan apresiasi ini merupakan penghargaan bagi mereka yang telah berulang kali berdonor dan menjadi tulang punggung ketersediaan darah di Gresik.
“Ini bentuk penghargaan kepada mereka yang selalu berdonor untuk kemanusiaan di Kabupaten Gresik,” ucapnya.
Nadlir juga menyampaikan rencana besar PMI Gresik yang pada tahun mendatang ditargetkan sudah memenuhi standar CPOB, sehingga pengelolaan darah bisa dilakukan secara mandiri dan berdampak lebih luas bagi masyarakat. Ia turut menyampaikan kebanggaan atas capaian kontingen PMR Gresik pada Jumbara PMI Jawa Timur, di mana Gresik berhasil meraih peringkat 4, sebuah pencapaian membanggakan mengingat ini adalah keikutsertaan pertama di ajang tersebut.
Prestasi itu hadir melalui rangkaian kontribusi para anggota PMR. Di antara mereka, Jauharotun Nazilah berhasil meraih peringkat utama. Natta Andromeda Devaranandha keluar sebagai juara pertama bidang kepemimpinan tingkat mula. sementara Muhammad Kaysi Asyfaq Jazmiy meraih peringkat dua simulasi pertolongan pertama tingkat mula.
Di jenjang yang lebih tinggi, Aisyah Rasika Allyandra meraih peringkat dua bidang pertolongan pertama tingkat madya, dan Musmita meraih peringkat dua bidang donor darah siswa tingkat madya. Kreativitas PMR Gresik juga diakui melalui prestasi Gadiza Ananda Septiana yang memperoleh peringkat tiga bidang media sosial.
Selain itu, Tsania Mei Naura Albaity berhasil masuk enam besar bidang sanitasi kesehatan tingkat wira, dan Muchammad Tajuddin, meraih peringkat empat pada bidang wahana kepalangmerahan.
Testimoni juga diberikan oleh Sumanto, pendonor asal Kedanyang yang telah mendonorkan darahnya 75 kali sejak 1981. Dalam testimoninya, ia mengajak masyarakat untuk menjadikan donor darah sebagai kebiasaan hidup.
“Ayo kita donorkan darah kita. Selain menyehatkan, ini juga perbuatan mulia,” ujarnya. (ian)

|
beritakota.net |
